“Pagelaran wayang ini bagian dari rentetan kegiatan peringatan harlah keempat Pondok Pesantren Darurrohmah,”ucap pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darurrohmah Cirebon KH Warso Winata Lc MA saat membuka pagelaran wayang pada Sabtu (22/02/25) malam.
Pagelaran Wayang Syiar Kridha Bagus Winangun dengan dalang Ki Lebe Wastani Bajuri SPdI berlangsung di halaman Ponpes Darurrohmah Blok Bodewetan, Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon ini dihadiri berbagai kalangan mulai santri, wali santri, alim ulama, budayawan, hingga masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Menurut Kiai Warso, menghadirkan pagelaran wayang dalam harlah ke-4 Ponpes Darurrohmah Cirebon merupakan wujud pelestarian budaya Indonesia. Terlebih wayang sudah lama digunakan para wali sebagai media dakwah, sehingga Islam mampu menjadi agama mayoritas di Indonesia.
“Pagelaran wayang merupakan bentuk pelestarian budaya Indonesia sekaligus dakwah Islam kepada masyarakat,” terang alumni Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tahun 2001.

Lebih lanjut alumni Al-Azhar University Kairo Mesir itu menyayangkan makin sedikitnya grup wayang di Cirebon, bahkan tinggal hitungan jari yang masih eksis. Hal ini disebabkan kurang minat generasi muda dan kurang sosialisasi kepada mereka.
“Ini ikhtiar kami dalam mensyiarkan wayang sekaligus dakwah Islam. Terlebih grup wayang di Cirebon makin surut dan tinggal hitungan jari yang masih eksis,” ungkap magister lulusan International Islamic University Malaysia.
Ungkapan senada juga disampaikan Dalang Ki Lebe Wastani Bajuri, wayang merupakan media dakwah Islam yang telah mentradisi di masyarakat pulau Jawa. Meski demikian, wayang memiliki banyak corak dan berbeda-beda di tiap daerah. Begitu juga wayang yang ia bawakan memiliki keunikan dan kekhasan dengan wayang-wayang lainnya. “Wayang syiar ini hanya satu di Cirebon karena memiliki corak yang berbeda,” pungkasnya. [Pradi Khusufi Syamsu]