February 19, 2025
images (1)

Oleh: Pradi Khusufi Syamsu (Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Pesantren merupakan institusi pendidikan indegenous (asli) Indonesia yang memiliki nilai-nilai keindonesiaan dan keislaman. Pesantren terbukti mampu mempertahankan tradisi dan budaya dengan menjaga secara konsisten perilaku sosial di pesantren. Bahkan, pesantren sebagai lembaga pendidikan klasik masih bertahan di era gempuran pendidikan sekuler dan liberal.  Meski demikian pesantren senantiasa terbuka bagi perubahan dan perkembangan zaman yang tidak bertentangan dengan spirit dan nilai-nilai keislaman. 

Pesantren merupakan sistem pendidikan paripurna. Eksistensinya tidak lekang oleh zaman, bahkan terus berkembang hingga ditiru oleh lembaga-lembaga pendidikan modern lainnya. Pesantren pun senantiasa menjadi daya tarik bagi para orangtua untuk memondokkan putra dan putrinya di sana. Pesantren menganut sistem pendidikan selama 24 jam dalam mendidik dan  menanamkan nilai-nilai keislaman kepada para santrinya secara non stop.  Penanaman nilai-nilai tersebut agak sulit diterapkan secara komprehensif jika dilakukan di rumah, lebih-lebih hanya dengan pengawasan kedua orangtua yang punya kesibukan yang berbeda. Apalagi tidak semua orang tua memiliki persepsi untuk mengarahkan anak-anaknya pada nilai-nilai keislaman secara tegas dan konsisten. 

Pesantren tumbuh dan berkembang didorong oleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai adalah suatu keberhargaan atau kebaikan. Keterjagaan pesantren hingga kini dan kontribusinya bagi masyarakat jauh sebelum Indonesia merdeka, membuktikan bahwa ia memiliki nilai-nilai luhur yang senantiasa hidup dan  membersamai pesantren sepanjang masa. Mustahil pesantren mampu survive tanpa didasari nilai-nilai agung yang hidup dan terjaga di dalamnya. Sebab, nilai dibutuhkan untuk menjaga kestabilan kehidupan pesantren dalam melakukan islamisasi di tengah-tengah masyarakat.

Enam Nilai Pesantren

Setiap pesantren memiliki nilai-nilai penting yang diaplikasikan dalam mendorong roda kehidupannya. Nilai tersebut menjadi pedoman atau tuntunan bagaimana bersikap, bertindak, dan bergerak. Pesantren dalam segenap kehidupannya didasarkan pada nilai-nilai yang luhur lagi beragam. Beberapa nilai-nilai pesantren yang utama antara lain: Ikhlas, sederhana, mandiri, ukhuwwah Islamiyyah, thalabul ‘ilmi, dan berpikiran bebas.

  1. Ikhlas

Ikhlas berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kiai ikhlas medidik dan para guru ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik. Keikhlasan ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kiai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Santri pun senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun.

  • Sederhana

Adapun sederhana tidak berarti pasif, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup. Di balik nilai kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan di sinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi perjuangan dalam segala segi kehidupan.

  • Mandiri

Mandiri atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Mandiri tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup mandiri sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain.  Zelp berdruiping system, yakni sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai. Meski demikian, pesantren bersifat dinamis. Terbuka bagi  orang-orang yang hendak membantu. Sehingga, pesantren maju bukan karena dibantu, melainkan dibantu karena maju.

  • Ukhuwwah Islamiyyah

Kehidupan di pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan ummat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.

  • Thalabulilmi

Thalabul ‘ilmi atau menuntut ilmu merupakan watak pesantren. Santri diajak untuk terus menerus menuntut ilmu tanpa kenal lelah. Tidak ada kata istirahat dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu boleh berhenti jika ajal telah tiba. Sebab, istirahat itu di surga tempatnya (ar-rahah fi al-jannah). Menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimah. Terlebih pendirian pesantren tidak lepas dari syiar ilmu dan dakwah lewat pendidikan dan pengajaran.

  • Bebas

Kebebasan dalam berpikir dan berbuat dimaknai bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar. Bebas di sini dalam garis-garis yang positif dan dengan penuh tanggungjawab baik di dalam kehidupan pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.

Penekanan nilai kebebasan setelah pemenuhan keilmuan, pengetahuan, dan wawasan yang luas mampu dapat menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali ditemukan unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah dan tujuan atau prinsip.

Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan meliputi suasana kehidupan pesantren itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal utama di dalam kehidupannya di masyarakat kelak. Nilai tersebut harus terus dirawat dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Nilai-nilai itu harus terus menaungi pesantren dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada di dalamnya. Sehingga,  nilai-nilai tersebut tertanam di dalam dada dan jiwa setiap segenap warga pesantren dan menjadi pijakan seluruh kegiatan dan program pesantren.

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *